BJM.web.id – Bahaya Tar pada Rokok Kebanyakan kaum laki-laki menganggap merokok merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Rokok bisa dijadikan sebagai salah satu obat ketika sedang merasa lelah.
Namun rokok memiliki banyak dampak negatif bagi kesehatan. Hal ini disebabkan karena kandungan yang terdapat dalam rokok yaitu tar dan nikotin. Sebagai bahan karsinogenik, ada banyak bahaya tar pada rokok yang perlu diwaspadai.
Untuk informasi selengkapnya, simak ulasan berikut ini.
Perbedaan Antara Nikotin dan Tar pada Rokok
Sebelum mengetahui dampak negatif dari tar, Anda perlu memahami mengenai perbedaan antara tar dan nikotin. Pasalnya, selama ini banyak yang menganggap jika bahaya rokok disebabkan karena kandungan nikotin yang ada di dalamnya.
Tar merupakan zat kimia berbahaya yang disebabkan karena proses pembakaran. Setidaknya ada 7.000 bahan kimia yang terkandung di dalam rokok, dan 2.000 diantaranya merupakan tar.
Saat asap rokok dihirup, maka tar akan membentuk lapisan lengket dan masuk ke dalam bagian paru-paru. Jika nikotin tidak menyebabkan efek karsinogenik, dan tidak menyebabkan pertumbuhan sel kanker.
Efek penggunaan nikotin dapat memberikan rasa aman, namun tidak sampai memberikan efek ketergantungan. Dengan demikian, tidak benar jika nikotin merupakan komponen berbahaya pada rokok. Nikotin memiliki persamaan dengan kafein yang terkandung di dalam kopi.
Oleh sebab itu, bahaya tar pada rokok lebih tinggi jika dibandingkan dengan nikotin. Karena, saat dikonsumsi oleh tubuh, maka nikotin hanya merangsang sistem saraf pusat yang berdampak pada kognitif jarak pendek. Sedangkan dampak negatifnya berupa ketergantungan.
Pada rokok, komponen yang berbahaya adalah tar karena bisa menimbulkan penyakit. Tidak ada tar yang tidak membawa dampak negatif, sehingga Anda perlu mewaspadainya.
Dampak Negatif Tar di Dalam Rokok Bagi Tubuh
Melihat tingkat residunya lebih tinggi, maka tar memiliki banyak dampak negatif bagi tubuh. Tar bisa menyebabkan kanker baik bagi perokok aktif maupun perokok pasif.
Sisa pembakaran rokok ini akan menempel di mana-mana baik itu, di baju, di gorden, di kursi dan berbagai tempat yang lain. Rokok dapat menyalurkan bahan kimia beracun dari tar melewati aliran darah dalam waktu yang sangat singkat. Bahaya tar pada rokok bisa memicu masalah jantung dan pernapasan.
Efek negatif yang paling umum dari zat berbahaya ini memang paru-paru. Hal ini mengingat proses pembakaran rokok menghasilkan asap yang dihirup dengan menggunakan organ pernapasan.
Selanjutnya, hasil pembakaran akan masuk ke paru-paru melalui saluran pernapasan. Oleh karena itu, tar bisa merusak paru-paru, kanker paru-paru, kanker hidung dan kanker nasofaring. Namun yang paling berbahaya adalah saat mengenai susunan saraf pusat.
Jadi saat masuk ke organ ini, bahaya tar sudah tidak dapat dihentikan lagi. Ibaratnya tingkat ketergantungan sudah sangat tinggi, karena akan merasa seperti sakau sehingga apapun dilakukan demi rokok.
Bagi para perokok pasif, tar dan nikotin pasti akan masuk ke dalam tubuhnya. Namun, bagi para perokok pasif makan bukan nikotin yang terhirup melainkan tarnya. Oleh karena itu, saat menempel pada saraf bahaya tar pada rokok bisa menyebabkan kerusakan.
Jadi sebenarnya yang lebih berbahaya pada rokok bukanlah nikotin melainkan tar. Sudah seharusnya pemerintah meluruskan informasi ini agar masyarakat bisa lebih memahami tentang dampak negatif pada rokok.
Tentunya pengetahuan ini akan memberikan kesadaran kepada publik agar mulai meninggalkan kebiasaan merokok. Mengingat tidak ada dampak positif sama sekali saat Anda sedang merokok.