BJM.web.id – Cara Makan Ala Nabi Dalam kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh setiap muslim tentu memiliki aturan tersendiri di dalamnya. Mulai dari bangun tidur di pagi hari hingga menjelang tidur di malam hari.
Salah satu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia adalah berupa aktivitas makan yang dilakukan.
Saat sedang makan seorang muslim juga harus memperhatikan adab yang dimiliki ajarannya. Berikut ini mari simak cara makan ala nabi di sini.
Adab dan Cara Seorang Muslim Saat Makan
1. Memulai dengan ucapan Bismillah
Salah satu cara dan adab ketika seorang muslim makan adalah dengan mengucapkan bismillah sebelum makan.
Manfaatnya adalah agar ketika makan, kita tidak diganggu oleh syaithon. Sehingga makan tetap terkendali dan tidak berlebihan.
Kebiasaan ini juga dapat diajarkan kepada seorang anak sejak mereka masih kecil. Dengan hal tersebut diharapkan mereka akan tumbuh dengan adab yang baik.
Meskipun dari kegiatan yang terlihat sepele, seperti adab saat mulai menyantap makanan.
2. Makan dengan Tiga Jari Tangan Kanan
Tak hanya mengucapkan bismillah saja, saat sedang makan seorang muslim juga hendaknya hanya menggunakan tiga jari pada tangan kanan.
Penjelasan ini juga telah ada pada hadist Nabi dalam ajaran Islam. Bagi yang tidak terbiasa, tentu makan dengan tiga jari tangan akan cenderung sulit.
Namun dengan banyak kebaikan di baliknya, tentu cara makan ala Nabi ini dapat mulai dibiasakan mulai sekarang.
3. Menjilat Jari Setelah Makan
Tak hanya menggunakan tiga jari saat makan, seorang muslim juga selayaknya mengambil makanan terdekat dari tempat dirinya duduk.
Setelah selesai makan, memang banyak orang yang akan menjilati jari tangannya.
Hal ini bukanlah sesuatu yang aneh jika dilihat dari kacamata Islam. Karena salah satu adab setelah makan adalah dengan melakukan hal tersebut.
4. Membersihkan Makanan yang Jatuh
Saat sedang makan, terkadang terdapat makanan yang tidak sengaja jatuh. Bagi seorang muslim, makanan tersebut selayaknya untuk diambil kembali dan dibersihkan pada bagian yang kotor.
Setelah bersih makanan yang ada dapat dinikmati kembali selayaknya makanan lainnya.
Cara makan ala nabi yang selanjutnya adalah dengan memakan makanan dari pinggir bagian piring.
5. Tidak Meniup Makanan yang Panas
Salah satu kebiasaan yang biasa dilakukan oleh masyarakat adalah dengan meniup minuman atau makanan yang masih dalam keadaan panas.
Padahal jika dilihat dari sudut pandang ajaran atau syari’at Islam, hal tersebut merupakan salah satu hal yang harus dihindari.
Saat menemui makanan atau minuman yang terlalu panas, sebaiknya tunggu hingga dingin selama beberapa saat.
6. Menghindari Makan Secara Berlebihan
Menghindari makan makanan secara berlebihan juga merupakan ajaran Nabi yang selayaknya dicontoh oleh seorang muslim.
Dengan menirukan salah satu cara makan ala nabi ini juga akan memberikan dampak yang baik bagi seseorang. Makan makanan yang berlebihan pun juga akan menimpulkan dampak yang cenderung buruk jika dilihat dari kacamata kesehatan.
Salah satu efek negatif makan terlalu banyak adalah tubuh akan semakin lemah, khususnya dalam berpikir dan berkonsentrasi.
7. Mempersilakan Orang Lain Terlebih Dahulu
Salah satu adab saat menyantap makanan bersama dengan orang lain yang seringkali tidak diperhatikan ialah mempersilakan orang lain terlebih dahulu.
Saat sedang di jamuan makan bersama orang lain, sebaiknya persilakan orang lain untuk mulai mengambil makanan sebelum Anda mengambilnya.
Hal ini merupakan salah satu adab yang dilakukan seorang muslim saat tengah makan.
Tak hanya saat sedang menguap atau bersin saja, saat sedang makan seorang muslim juga memiliki adab yang harus dilakukan. Adab saat sedang makan tersebut antara lain adalah dengan mengucapkan bismillah, menggunakan tiga jari, dan menjilati jari setelah makan. Tak hanya itu, saat di jamuan makan sebaiknya persilakan orang lain untuk mengambil makanan terlebih dahulu.
Demikian informasi tentang cara makan ala Nabi, semoga apa yang disampaikan di sini bisa memberikan manfaat untuk kita semua dan selalu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan keluarga.