BJM.WEB.ID – Cara Melunasi Utang dalam Islam Pada artikel kali ini saya akan membagikan informasi tentang cara melunasi utang dalam Islam. Artikel ini penting, karena meskipun utang-piutang perkara yang diperbolehkan di dalam Islam, tetap saja wajib bagi orang yang berutang untuk segera melunasi utangnya.
Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiallahu Anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki utang satu dinar atau satu dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (Dirwayatkan oleh Ibnu Majah no. 2414 dan di shahihkan oleh Asy-Syaikh Syaikh Al Albani rahimahullah).
Karena beratnya permasalahan utang, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam banyak berlindung dari utang, sebagaimana dalam doa perlindungan yang selalu beliau panjatkan dalam sholatnya.
للَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذَ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوذ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَالِ، وَأَعُوذ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْمَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ، فقَالَ لَهُ قَائِلٌ: مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ مِنَ الْمَغْرَمِ فَقَالَ: إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذِبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ
“Ya Allah, sungguh aku meminta perlindungan kepada-Mu dari azab kubur, dan aku meminta perlindungan kepada-Mu dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal, dan aku meminta perlindungan kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian. Ya Allah aku meminta perlindungan kepada-Mu dari dosa dan utang.”
Maka seseorang bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, “Begitu seringnya Anda wahai Rasulullah meminta perlindungan dari utang.” Beliau mengatakan, “Sesungguhnya seseorang jika berutang, kalau dia berkata dia akan berdusta, dan jika dia berjanji maka dia akan menyelisihi janjinya.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no.833).
Mengetahui cara melunasi utang dalam islam sangatlah penting, karena pentingnya melunasi utang sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Apalagi, dalam sebuah hadits ditegaskan kalau kemudahan seseorang masuk ke dalam surga adalah jika dia melunasi utangnya.
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menegaskan dalam sebuah sabda beliau :
مَنْ فَارَقَ الرُّوحُ الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِىءٌ مِنْ ثَلاَثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ مِنَ الْكِبْرِ وَالْغُلُولِ وَالدَّيْنِ
“Barangsiapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan dia terbebas dari tiga hal: sombong, ghulul (mencuri rampasan perang), dan utang, maka dia akan masuk surga.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah no. 2412 dan haditsnya dishahihkan oleh As-Syaikh Al Albani Rahimahullah).
10 Cara Melunasi Utang dalam Islam
Ada beberapa cara melunasi utang di dalam Islam. Pada artikel kali ini saya akan menyebutkan 10 cara di antaranya, yaitu :
1. Niat untuk membayar utang
Jika seseorang ingin segera melunasi utangnya, maka cara yang paling pertama untuk dilakukannya adalah berniat dengan sungguh-sungguh untuk melunasi utang.
Jika seseorang berniat dengan sungguh-sungguh, niscaya Allah akan memberikan kemudahan baginya untuk melunasi utang-utangnya betapapun banyaknya.
Dalam sebuah hadits disebutkan :
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Sesungguhnya setiap amalan-amalan itu dengan niat-niatnya, dan sesungguhnya bagi setiap orang apa yang diniatkannya.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim).
2. Hidup sederhana
Banyak hal yang menyebabkan seseorang terlilit utang. Terkadang seseorang awalnya tergolong ke dalam orang-orang kaya, tetapi karena mengalami kebangkrutan dalam usahanya, akhirnya dia jatuh miskin dan terlilit utang.
Oleh karena itu, salah satu cara yang bisa dilakukannya untuk membebaskan diri dari lilitan utang adalah meninggalkan kehidupan mewah yang selama ini dijalaninya dan mulai hidup sederhana.
Dengan hidup sederhana, dia bisa menabung sedikit demi sedikit untuk melunasi utangnya.
Karena itulah, di dalam Islam ditegaskan kalau kekayaan yang sebenarnya adalah saat seseorang terbangun setiap harinya di pagi hari dalam keadaan sehat dan dia memiliki makanan untuk dimakan pada hari itu.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
“Barangsiapa diantara kalian yang bangun di pagi hari dalam keadaan jiwanya merasa aman, sehat jasadnya, dan dia punya makanan pada hari itu, maka seakan-akan dia telah diberikan dunia beserta isinya.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrod, At-Tirmidzi dalan As-Sunan, dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani Rahimahullah).
3. Jangan menunda-nunda kalau sudah mampu melunasi utang
Salah satu kebiasaan buruk dari sebagian orang yang memiliki utang adalah menunda-nunda untuk melunasi utangnya padahal dia mampu untuk segera melunasinya.
Faktanya, alasan menunda-nunda tersebut bukan karena hal yang bersifat darurat atau terdesak, tetapi karena lebih mendahulukan untuk membeli barang-barang yang sifatnya tambahan dan bukan hal yang pokok.
Hal tersebut keliru dan mendapatkan ancaman dari hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yang berbunyi :
مَطْلُ الْغَنِيِّ ظُلْمٌ
“Menunda-nuda melunasi utang bagi orang yang mampu adalah kezholiman.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim).
Karena itu, salah satu cara melunasi utang dalam Islam adalah bersegera melunasinya pada saat memiliki kemampuan untuk itu.
Jangan menunda-nuda, karena belum tentu di masa mendatang dia masih memiliki kelapangan rizki dan kemampuan untuk melunasi utangnya seperti kondisinya saat ini.
4. Menjual harga yang berharga
Salah satu cara melunasi utang dalam Islam adalah menjual harga yang berharga untuk digunakan melunasi utang.
Jangan pertahankan harta benda yang bernilai dan berharga yang Anda miliki, apalagi jika sifatnya hanya sebagai tambahan dan bukan kebutuhan utama.
Hidup tanpa utang jauh lebih menenangkan meskipun Anda tidak memiliki barang-barang yang berharga, dibandingkan Anda memiliki utang meskipun rumah Anda dipenuhi dengan beragam barang-barang mewah dan berharga.
Karena itulah, ketika Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam terpaksa berutang kepada salah seorang yahudi dan kemudian beliau meninggal dunia dalam keadaan belum melunasinya, baju besi beliau Shallallahu Alaihi Wasallam dijadikan pelunasan utang beliau.
5. Perbanyak beristighfar dan memohon ampun
Musibah apa saja yang menimpa pada diri kita, termasuk lilitan utang, tidak lain disebabkan karena dosa dan kemaksiatan yang kita lakukan.
Oleh karena itu, solusi yang bisa dilakukan adalah dengan banyak beristighfar dan meminta ampun kepada Allah Azza Wajalla akan dosa-dosa yang telah dilakukan.
6. Banyak berdo’a
Sesungguhnya Allah Azza Wajalla semata pemilik alam semesta ini. Di tangan-Nya lah kekuasaan atas segala sesuatu.
Oleh karena itu, perbanyaklah berdoa kepada Allah agar utang yang melilit bisa segera dimudahkan oleh-Nya untuk dilunasi.
Tentunya tetap disertai dan upaya dan usaha yang maksimal dan bersungguh-sungguh.
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
سَلُوا اللَّهَ كُلَّ شَيءٍ حَتَّى الشِّسعَ ، فَإِنَّ اللَّهَ إِن لَمْ يُيَسِّرهُ لَمْ يَتَيَسَّرْ
“Mintalah kepada Allah segala sesuatu meskipun itu tali sendal. Karena jika Allah tidak akan memberikan kemudahan kepadanya, niscaya dia tidak akan mendapatkan kemudahan.” (Diriwayatkan oleh Abu Ya’ala (8/44), Ibnu As-Sunny dalam Amalul Yaumi Wal Lailati (349), Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (2/42).
Demikianlah penjelasan tentang cara melunasi utang dalam Islam yang bisa saya paparkan pada artikel kali ini. Semoga informasi yang kami sampaikan bisa menjadi rujukan bagi kaum muslimin, khususnya yang lagi terlilit utang dan berusaha untuk melunasinya.