BJM.web.id – Cara Mengatasi Stres Karena Banyak Utang Salah satu faktor terbesar penyebab terjadinya stres adalah masalah keuangan, salah satu contohnya yakni adanya utang.
Ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa stres dapat memicu munculnya berbagai risiko penyakit, baik secara fisik maupun emosional.
Stres yang dikarenakan utang umumnya membutuhkan perawatan kesehatan yang lebih. Namun sebenarnya ada beberapa cara mengatasi stres karena banyak utang yang bisa Anda coba.
Cara untuk Mengatasi Stres Karena Banyak Utang
1. Pahami Uang dengan Benar
Untuk bisa mengatasi stres yang dikarenakan utang, maka harus mengatasi sumber masalahnya terlebih dahulu yaitu pemahaman yang salah mengenai uang.
Coba tanyakan pada diri sendiri, apakah arti uang untuk Anda dan apakah cara Anda dalam melihat uang tersebut sudah benar.
Agar lebih membantu, catat jawaban tersebut dalam selembar kertas dan baca berulang. Hal ini bertujuan agar Anda tidak kalah dengan ego, sehingga bisa mengambil alih kendali pengeluaran uang.
2. Utang Hanya Menciptakan Kebebasan yang Semu
Kartu kredit merupakan salah satu sumber utang yang paling terkenal, hal ini dikarenakan persepsi tentang pemakaian kartu kredit yang salah.
Sehingga menghadirkan ilusi seakan akan memiliki kebebasan atau kekuasaan.
Contohnya saja saat limit kartu kredit dinaikkan, maka rasa senang umumnya menjadi respon yang pertama kali muncul. Hal ini karena ada perasaan yang ingin terlihat lebih berkuasa atau dapat dengan bebas berbelanja dengan kartu kredit.
Padahal kenyataannya, untuk waktu jangka panjang dengan kontrol belanja yang tidak baik, membuat limit kartu kredit yang besar dapat membahayakan kondisi keuangan.
Untuk itu, cara mengatasi stres karena banyak utang yakni dengan melakukan pengendalian diri.
Usahakan jangan memiliki kartu kredit lebih dari satu atau menaikkan limitnya, pasalnya hal tersebut hanya bisa menambah utang.
3. Cobalah Kendalikan Hasrat Menghabiskan Uang
Agar tidak boros dalam berbelanja hingga menyebabkan berutang, maka sangat perlu untuk menerapkan disiplin mental. Untuk itu, Anda harus memiliki motivasi dan kemampuan yang kuat agar bisa mengendalikan hasrat berbelanja.
Salah satu cara yang digunakan untuk menekan hasrat berbelanja yakni dengan membuat cacatan seluruh anggaran dan mengecek pengeluaran setiap hari. Dengan begitu, maka Anda akan menyadari pengeluaran mana yang tidak perlu.
4. Belanja di Waktu yang Tepat
Tahukah Anda, ternyata waktu belanja juga bisa menentukan sifat berbelanja. Di saat seseorang tengah mengalami hal yang buruk, maka ada kemungkinan sifat belanja akan menjadi lebih impulsif.
Sedangkan saat suasana hati yang tenang dan senang, maka seseorang bisa memiliki kontrol diri yang kuat agar tidak boros belanja hingga menyebabkan utang.
Sehingga kontrol diri agar tidak boros belanja dapat digunakan sebagai cara mengatasi stres karena banyak utang.
Waktu belanja yang menentukan sifat belanja bisa dijelaskan secara ekonomi, adanya berita buruk akan membuat seseorang kehilangan kepercayaan dirinya.
Dengan belanja dalam jumlah yang banyak, maka seseorang akan mendapatkan sinyal positif. Sehingga pencegahan dari sikap impulsif saat berbelanja yakni dengan cara harus sadar tentang nilai-nilai penting uang bagi diri sendiri.
5. Jangan Cuek dengan Utang
Kebanyakan orang yang sudah terlanjur berutang akan merasa “masa bodoh”, yang justru semakin menambah utang di hidupnya.
Selain itu, sifat cuek pada diri tersebut hanya akan membuat seseorang lebih banyak berbelanja. Hal ini dikarenakan perasaannya akan menjadi lebih baik saat belanja, padahal cara tersebut malah bisa menambah utang.
Oleh karena itu, cara mengatasi stres karena banyak utang adalah jangan terlalu cuek dengan utang yang menumpuk.
Stres yang dialami oleh kebanyakan orang yang kerap kali menjadi penyebab utamanya adalah banyaknya utang yang menumpuk. Di mana utang tersebut bisa diawali dengan adanya gaya hidup yang boros.
Terkadang, rasa cuek juga bisa menjadi penyebabnya. Oleh karena itu, untuk bisa mengatasi stres akibat dari banyaknya utang, cobalah untuk mulai mengendalikan diri pada saat membelanjakan uang.