BJM.web.id | Dampak Negatif TikTok di Dunia Pendidikan – Dengan merebaknya wabah Covid-19 dan adanya masa pandemi, banyak anak muda di Indonesia mulai mengenal aplikasi yang digemari yaitu TikTok. Luar biasanya lagi, aplikasi populer ini dibuat di negara China. Di dalam aplikasi TikTok diperuntukkan untuk menayangkan video, musik dan foto. Aplikasi ini dibuat oleh perusahaan ByteDance. Di sini akan kami informasikan dampak negatif TikTok di dunia pendidikan yang harus Anda ketahui.
TikTok sudah dapat kita anggap sebagai aplikasi media sosial yang menanjak popularitasnya di berbagai usia mulai dari anak kecil, remaja sampai usia dewasa.
Dengan terjadinya wabah Covid-19, maka pihak pemerintah pun mengeluarkan rekomendasi agar kita sebagai masyarakat melakukan pembatasan jarak sosial. Hal tersebut merupakan langkah kecil dalam antisipasi dan pengontrolan infeksi virus Corona dengan menekan intensitas dalam berinteraksi terhadap orang lain untuk mematahkan mata rantai pemicu virus Corona.
Bisa dibilang adalah para murid dan mahasiswa diperintahkan belajar hanya dari rumah saja. Program e-learning yang dilakukan membuat para pelajar memperoleh lebih banyak waktu kosong.
Oleh karena itu, aplikasi TikTok membuat mereka tertarik menggunakannya di saat waktu kosong.
TikTok sudah banyak sekali yang memakainya dari segala usia dan lapisan. Sehingga wajar banyak juga karya dalam bentuk video yang diunggah ke TikTok dan sebagiannya pasti sukses ditonton banyak orang.
Dampak Negatif TikTok di Dunia Pendidikan yang Berbahaya
1. Melonjaknya Perilaku Narsisme pada remaja
Adanya fasilitas share, like dan comment merupakan hal yang berharga untuk pemakai media sosial terkenal seperti Instagram, Twitter, Facebook, YouTube sampai TikTok.
Tak perlu bingung dan kaget bila remaja di negara kita Indonesia mau berbuat banyak tindakan dan aksi tertentu hanya untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya like, comment dan share dari para pengguna lain. Di antara sekian banyak konten video ataupun gambar yang diunggah, tidak sedikit ada yang menampilkan konten yang tidak layak ditonton banyak orang.
Itu terjadi karena TikTok tidak dapat memfilter konten dari pengguna. Miris jika kita melihat ada video yang bernuansa erotis dan pornografi.
2. Menipisnya rasa malu
Anggapan orang banyak tentang TikTok adalah membuat video yang berisikan goyangan. Maka itu menjadi sebuah pengaruh besar kepada pengguna TikTok lain untuk terbuai dalam aksi goyang-goyang badan saja. Contohnya adalah ada anak-anak yang bergoyang bersama di tengah jalan di area lampu merah.
Yang jelas ini sangat memalukan, tetapi malah mereka yang bergoyang tidak merasa malu sedikit pun. Padahal mereka itu masih bersekolah dan menempuh pendidikan. Ini bukti bahwa dengan penggunaan TikTok yang berlebihan membuat orang menjadi kecanduan dan lupa akan rasa malu dan moral. TikTok sudah bisa mengalahkan pendidikan. Ini seharusnya menjadi perhatian khusus untuk para guru dan orang tua agar lebih menjaga anak-anaknya dari hal-hal yang merusak moral.
3. Titik permulaan dari kerusakan dan kehancuran bangsa
Dengan adanya pendidikan seseorang dapat meningkatkan kualitas pola pikir serta mengoptimalkan potensi-potensi yang ada didalam dirinya untuk membangun bangsa agar lebih konten.
Kita semua mengetahui secara pasti betapa berharganya pendidikan dalam kehidupan manusia khususnya bagi remaja yaitu untuk menginformasikan dan mengarahkan manusia kepada ilmu untuk mendalami dan mengembangkan serta memperbaiki berbagai kemampuan yang tertanam dalam diri manusia.
Bangsa yang ingin berkembang dan maju pasti butuh sekali dengan pendidikan. Negara yang memiliki pendidikan yang bermutu tinggi maka otomatis para anak bangsa pun akan menjadi pintar dan berpotensi untuk menjadi negara yang maju.
Jadi, pendidikan haruslah menjadi hal utama dalam kehidupan setiap orang, agar negara menjadi bermartabat dan berkualitas. Jauhi sikap malas belajar, apalagi membuat konten di media sosial yang tidak berguna sama sekali alias konten sampah. Semoga dengan adanya info tentang dampak negatif TikTok di dunia pendidikan ini bisa membuka pikiran ktia semua. Semoga bermanfaat.