BJM.WEB.ID – Tips Mencegah Virus Penyakit Menurut Islam Pada artikel kali ini saya akan membagikan informasi seputar tips mencegah virus penyakit menurut islam. Artikel ini penting, karena sebagai muslim kita tentu meyakini bahwa virus, penyakit, dan semisalnya termasuk musibah dan ujian.
Kita meyakini bahwa musibah apapun yang menimpa seseorang merupakan musibah dan ujian dari Allah Azza Wajalla bagi hamba-hamba-Nya. Allah ingin menguji sampai sejauh mana kejujuran seorang hamba dalam keimanan dan persangkaan baiknya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Sebagaimana dalam firman-Nya :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّىٰ نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنكُمْ وَالصَّابِرِينَ
“Dan sungguh kami akan menguji kalian, sehingga kami mengetahui siapakah orang-orang bersungguh-sungguh diantara kalian dan siapakah yang jujur (dalam keimanannya)” (Surah Muhammad : 31).
Dengan musibah pula, Allah menguji kesabaran seorang hamba. Allah Azza Wajalla berfirman :
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa (kematian) dan buah-buahan, dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar.” (Surah Al-Baqarah : 155).
Selain untuk menguji kejujuran dan kesabaran hamba-hamba-Nya, Allah menimpakan kepada mereka berbagai musibah, termasuk virus dan wabah yang menyebar sebagai bentuk teguran dan peringatan akan dosa-dosa yang mereka lakukan.
Dosa-dosa tersebut sudah terlalu banyak dan bertumpuk, kelalaian sudah mendominasi kehidupan mereka, sehingga Allah menurunkan musibah secara tiba-tiba sebagai teguran. Allah Azza Wajalla berfirman :
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah nampak kerusakan di daratan dan di lautan disebabkan (ulah) tangan-tangan manusia, agar Allah menimpakan kepada mereka sebagian hasil perbuatan mereka agar mereka kembali (bertobat kepada Allah).” (Surah Ar-Ruum : 41).
Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di Rahimahullah memberikan penjelasan tentang ayat di atas. Beliau berkata “Telah nampak kerusakan di daratan dan di lautan, yakni kerusakan dan kekurangan pada kehidupan mereka dan terjadinya kehilangan-kehilangan dalam perkara kehidupan mereka.
Dan juga pada diri-diri mereka berupa penyakit-penyakit, wabah-wabah, dan selain itu. Penyebabnya adalah apa yang telah dilakukan oleh diri-diri mereka sendiri berupa amalan-amalan yang rusak dan bersifat merusak.
Inilah yang disebutkan agar Allah menimpakan kepada mereka sebagian hasil perbuatan mereka. Yakni agar mereka mengetahui bahwa Allah membalas amalan-amalan dan Allah menyegerakan untuk mereka dari balasan amalan-amalan mereka di dunia sebagai contoh agar mereka kembali (bertobat kepada Allah) dari amalan-amalan (jelek) mereka yang memberikan pengaruh kerusakan kepada mereka.
Sehingga, kondisi mereka menjadi lebih baik dan perkara mereka kembali menjadi lurus. Maka Maha Suci Allah yang telah memberikan kenikmatan dengan ujian dari-Nya, memberikan keutamaan dengan hukuman dari-Nya.
Karena kalau tidak demikian, seandainya Allah menghukum mereka akibat semua kejelekan yang mereka kerjakan, niscaya Allah tidak akan menyisakan satu pun yang melata di muka bumi.” (Tafsir As-Sa’dy, cetakan Al-Maktabah At-Tauqifiyyah hal. 709).
Bimbingan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam Terhadap Wabah yang Menyebar
Untuk melengkapi pembahasan seputar tips mencegah virus penyakit menurut Islam kali ini, saya akan membahas tentang bagaimana sebenarnya tuntunan Islam terkait dengan wabah yang menyebar di sebuah negara. Disebutkan dalam sebuah hadits :
أَنَّ عُمَرَ خَرَجَ إِلَى الشَّأْمِ. فَلَمَّا كَانَ بِسَرْغَ بَلَغَهُ أَنَّ الْوَبَاءَ قَدْ وَقَعَ بِالشَّأْمِ، فَأَخْبَرَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَقْدَمُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْه.
“Khalifah Umar pernah keluar untuk melakukan perjalanan ke negeri Syam. Tatkala beliau tiba di wilayah yang bernama Sargh, beliau mendapat kabar akan adanya wabah di negeri Syam. Abdurrahman bin Auf kemudian mengabari kepada Umar bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda, “Jika kalian mendengar wabah terjadi di suatu wilayah, janganlah kalian memasuki wilayah itu. Sebaliknya, jika wabah terjadi di negeri tempat tinggal kalian, maka janganlah kalian keluar dari negeri itu karena lari dari wabah.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari).
Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz Rahimahullah berkata :
إذا وقع الطاعون وأنت في البلد فلا تخرج فرارًا منه، أما إذا خرج الإنسان لحاجة أخرى ليس لقصد الفرار فلا بأس، وأما إذا وقع وأنت خارج البلد فلا تقدم عليه، إذا وقع في الشام أو في مصر أو في أي مكان فلا تقدم عليه، ولكن متى وقع وأنت في البلد فاصبر على قدر الله، والآجال مضروبة ما أحد يتقدم عن أجله ولا يتأخر، كما قال تعالى: أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ [النساء:78] لكن الإنسان مأمور بالبعد عن أسباب الهلاك، قال تعالى: وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ [البقرة:195]
“Jika terjadi wabah dan engkau berada di negeri tersebut, maka janganlah engkau keluar darinya karena lari darinya. Adapun jika seseorang keluar (dari negeri itu) karena adanya kebutuhan yang lain, bukan karena lari dari wabah tersebut maka tidak mengapa. Sebaliknya, jika wabah terjadi dan engkau berada di luar negeri (yang terkena wabah) tersebut maka jangan engkau masuk ke dalamnya.
Jika terjadi wabah di Syam, atau di Mesir, atau di tempat manapun, maka jangan engkau masuk ke dalamnya. Akan tetapi jika terjadi wabah dan engkau berada di negeri tersebut maka bersabarlah terhadap ketentuan Allah.
Ajal sudah ditetapkan, tidak seorangpun yang bisa ajalnya bisa dimajukan dan dimundurkan, sebagaimana firman Allah Ta’ala. Dimanapun kalian berada, kematian pasti akan menjemput kalian, meskipun kalian berada di dalam benteng yang amat kokoh (An-Nisa : 78). Maka setiap orang diperintahkan untuk menjauhi sebab-sebab kebinasaan. Allah berfirman ‘Dan janganlah kalian melemparkan diri-diri kalian kepada kebinasaan (Al-Baqarah : 195)’ (Lihat : https://www.youtube.com/watch?v=nc9qQ1Mux3s).
Berdasarkan hadits dan penjelasan Asy-Syaikh Bin Baz Rahimahullah di atas, menunjukkan bahwa seseorang tidak boleh memasuki daerah yang terkena wabah. Sebaliknya, jika berada di daerah yang terkena wabah maka jangan keluar darinya karena semata-mata untuk lari dari wabah tersebut. Tapi hendaknya dia bersabar terhadap ketetapan Allah tersebut.
Pada kisah wabah yang terjadi di atas, peristiwa tersebut terjadi pada tahun ke-17 atau ke-18 hijriah. Ketika itu, terdapat beberapa orang sahabat yang berada di dalamnya, seperti Abu Ubaidah pemimpin pasukan dan Mu’adz bin Jabal Radhiallahu Anhu. Mereka bersabar dan tidak keluar dari negeri tersebut sehingga keduanya meninggal akibat wabah tersebut.
Tips Mencegah Virus Penyakit Menurut Islam
Selain memberikan bimbingan bagaimana seharusnya menghadapi sebuah wabah yang sudah menimpa sebuah negeri, Islam juga memberikan bimbingan dan tips mencegah wabah dan virus penyakit.
Lantas bagaimanakah tips mencegah virus penyakit menurut islam? Berikut penjelasannya.
1. Mencegah Wabah dan Virus dengan Senantiasa Meningkatkan Ketakwaan
Tips paling pertama dari beberapa tips mencegah virus penyakit menurut Islam adalah dengan senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
Allah Ta’ala berfirman :
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Dan seandainya penduduk sebuah negeri beriman dan bertaqwa kepada Allah, niscaya Kami akan bukakan bagi mereka pintu barokah yang tercurah dari langit dan bumi. Akan tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Surah Al-A’raf : 96).
Ketika penduduk sebuah negeri bertakwa kepada Allah, maka keberkahan akan tercurahkan kepada mereka. Sehingga, mereka mendapatkan penghidupan yang baik dan terjaga dari berbagai bencana dan marabahaya yang bisa membinasakan negeri tersebut, termasuk wabah dan virus yang bisa menghancurkan mereka.
2. Menjaga Kebersihan
Tips mencegah virus penyakit menurut Islam yang berikutnya adalah menjaga kebersihan. Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan, baik kebersihan individu maupun masyarakat.
Hal ini terlihat dari bimbingan Islam untuk menjaga diri dari najis, selalu bersuci setiap kali buang hajat, anjuran untuk senantiasa menjaga wudhu, anjuran untuk mandi janabah, menjauhi wanita yang haid dan tidak melakukan hubungan suami istri dengan mereka ketika haid, mengkonsumsi makanan yang halal dan baik.
Berbagai virus yang menyebar sejak dahulu diakibatkan individu yang tidak memperhatikan masalah kesehatan pribadi. Penularan melalui hewan ke manusia, lalu manusia ke manusia lainnya dikarenakan mereka tatkala mengkonsumsi makan dan minuman kurang menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan terlebih dahulu, dan lain sebagainya.
3. Mengkonsumsi Makanan Halal
Berbagai masalah virus yang terjadi sejak dahulu, kebanyakannya berasal dari negeri China. Salah satunya yang sedang heboh melanda dunia dengan penyebarannya yang begitu cepat dan melalui udara adalah Virus Corona.
Virus ini berasal dari Kota Wuhan di China, yang diakibatkan masyarakat Wuhan yang mengkonsumsi makanan yang tidak halal seperti kelelawar, ular, dan lain-lain.
Islam memerintahkan kepada pemeluknya untuk mengkonsumsi makanan yang halal. Selain mendapatkan ridho dari Allah, makanan yang halal aman bagi kesehatan pribadi dan masyarakat.
Allah berfiman :
وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ
“….Menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk…”(Surah Al-A’raf : 157).
Demikianlah penjelasan tentang tips mencegah virus penyakit menurut Islam. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kaum muslimin dan sebagai tambahan ilmu tentang bagaimana bimbingan islam yang sebenarnya dalam mencegah berbagai wabah dan virus yang banyak menimpa negeri-negeri kafir.